Seperti judul diatas kali ini saya mau Berbagi Ilmu tentang Mengelola Kebutuhan dan Persediaan Bahan Baku, cekidot bro !
Kelancaran bisnis perlu ditunjang
dengan adanya persediaan barang dagangan. Untuk menjaga tingkat persediaan
barang, dapat ditempuh oleh setiap perusahaan dengan cara pengelolaan dan
pengendalian persediaan barang sesuai dengan jumlah yang direncanakan. Jadi,
pengelolaan persediaan adalah suatu tindakan seorang pengusaha untuk menjaga agar
persediaan tetap stabil sesuai rencana.
Adapun
tujuan dikelolanya persediaan barang adalah:
a.
Untuk menjaga jangan sampai persediaan
habis,
b.
Untuk menjaga jangan sampai mengecewakan
konsumen,
c.
dan Untuk menjaga agar jangan sampai
jumlah perseidaan barang dagangan berlebihan.
Dalam
melakukan pengelolaan persediaan barang dagangan, ada beberapa hal yang perlu
di perhatikan, yaitu:
a.
Sistem pencatatan yang paling tepat,
b.
Metode pencatatan yang tepat untuk
menetukan persediaan,
c.
Menghitung persediaan barang dagangan,
d.
dan Menyusun laporan persediaan.
Mengenai
sistem pencatatan, ada dua sistem pencatatan yang bisa dikemukakan disini.
a.
Pencatatan secara terus menerus (perpetual system).
Cara
pencatatan yang dilakukan secara terus–menerus. Dasar dari sistem ini adalah mencatat
semua penambahan dan pengurangan dengan cara yang sama seperti pencatatan kas, yaitu
masing-masing jenis barang dibuat perkiraan sendiri-sendiri dan untuk transaksi
yang berkaitan dengan pengembalian dan pengurangan harga dibukukan dalam buku
pembantu (subsidiary ledger).
b.
Pencatatan secara periodic (periodic system).
Cara
pencatatan yang dilkukan pada waktu atau periode tertentu, misalnya mingguan,
bulanan atau semester.
Mengenai
metode pencatatan persediaan barang dagangan dapat digunakan cara berikut.
a. First-in, First-out
(FIFO)
Barang yang pertama
masuk, barang itulah yang lebih dahulu dikeluarkan.
b. Last-in, First-out (LIFO)
Barang yang paling
akhir masuk, barang itulah yang lebih dahulu dikeluarkan.
c. Average Cost (AC)
Barang-barang yang dikelurakan
daicatat berdasarkan harga rata-ratanya.
Dengan mengetahui dan memahami sistem
pencatatan dan metode pencatatan, akan dapat dihitung persediaan barang
dagangan dengan tepat sehingga dapat mengukur pengadaan persediaan barang
dagangan dengan tingkat persediaan yang menguntungkan.
Setelah menghitung dan mencatat
persediaan barang, selanjutnya perlu disusun laporan persediaan barang
dagangan. Penyusunan laporan perlu dibuat dalam rangka pelaksanaan
administrasi. Laporan persedian barang dagangan dibuat secara periodik. Data
yang diperlukan untuk menyususn laporan ini diperoleh dari:
a.
Buku pembelian (tunai/kredit)
b.
Buku penjualan (tunai/kredit)
c.
Kartu persediaan gudang
d.
Kartu persediaan di took
e.
Kartu retur pembelian
f.
Kartu retur penjualan.
Buku
pembelian, buku pejualan serta kartu retur pembelian dan penjualan digunakan
sebagai alat penguji kebenaran keluar masuk barang di gudang sesuai dengan
salinan surat kiriman barang, surat penerimaan, faktur penjualan dan
sebagainya. Sedangkan kartu persediaan barang di gudang dan di took digunakan
untuk melihat kenyataan barang yang tersedia dan meneliti antara catatan di
kartu persediaan dengan jumlah barang sebenarnya secara fisik.
Setelah
penyusunan laporan persediaan selesai, selanjutnya laporan tersebut disampaikan
ke baian keuangan, yang kemudian akan dijadikan sebagai data untuk menyususn
laporan keuangan yaitu laporan rugi laba dan neraca.
Oleh
karena akhir suatu periode merupakan persediaan awal untuk periode berikutnya,
maka jika persediaan akhir ditetapkan salah, akan mengakibatkan berlanjutnya
kesalahan yang tidak dapat dihindarkan.
Pengelolaan persediaan adalah
suatu tindakan seorang pengusaha untuk menjaga agarapersediaan barng tetap
stabil sesuai rencana.
Stabil artinya jangan sampai
kekurangan dan kelebihan.
Pencatatan persediaan dapat
dilakukan dengan cara terus-menerus atauberkala/periodik.
Laporan persediaan harus akurat
karena berpengaruh pada keseimbangan antara biayayang dikeluarkan dan
pendapatan di dalam satu periode.
|
Posting Komentar